Penampilan kuda laut sangatlah mencolok,
dan struktur umumnya memiliki rancangan yang sangat spesifik. Ukuran mereka
bervariasi dari sekitar 4 sampai 30 sentimeter (1,6 sampai 11,8 inci) dan
mereka biasanya tinggal sepanjang pantai, di antara ganggang laut dan tumbuhan
lainnya. Semacam baju zirah dari tulang melindungi mereka dari segala jenis
bahaya. Baju zirah ini begitu kuatnya sehingga Anda tidak mungkin menghancurkan
kuda laut yang sudah mati dan mengering dengan hanya menggunakan tangan.
Kepala kuda laut terletak membentuk
sudut siku-siku dengan tubuhnya. Keistimewaan ini tidak ditemukan pada ikan
yang lain. Kuda laut berenang dengan tubuh yang tegak dan mereka dapat
menganggukkan kepala ke atas dan ke bawah. Tetapi mereka tidak dapat
menggelengkan kepala atau menoleh ke kiri dan kanan. Hal ini bisa menjadi
masalah bagi makhluk-makhluk yang lain, namun tidak demikian dengan kuda laut,
berkat perancangan tubuh mereka yang khusus. Mata kuda laut dapat bergerak dengan
bebas, berputar-putar mengamati setiap sisi sehingga mereka dapat melihat
sekelilingnya dengan mudah, bahkan tanpa mampu menggerakkan kepalanya ke kiri
dan ke kanan.
Cara berenang kuda laut juga dipengaruhi
oleh sistem yang sangat khusus. Kuda laut bergerak naik-turun di dalam air
dengan cara mengubah isi udara dalam kantung renangnya. Jika kantung renang ini
rusak dan kehilangan sedikit udara, kuda laut tenggelam ke dasar laut.
Kecelakaan yang sedemikian menyebabkan matinya kuda laut. Di sini, ada hal sangat
penting yang tidak boleh dilewatkan. Jumlah udara di dalam kantung renang telah
ditetapkan secara amat teliti. Oleh sebab itulah, perubahan yang sangat tipis
dapat menyebabkan kematian makhluk tersebut. Keseimbangan yang peka ini
menunjukkan sesuatu yang sangat penting. Kuda laut dapat bertahan hanya jika
keseimbangan ini terjaga. Dengan kata lain, kuda laut dapat bertahan hidup
karena telah dilengkapi dengan sistem ini saat pertama muncul di dunia. Situasi
ini menunjukkan kepada kita bahwa kuda laut tidak akan mungkin memperoleh
karakteristik mereka seiring dengan berjalannya waktu, yaitu, kuda laut bukan
produk evolusi sebagaimana diklaim oleh para evolusionis. Seperti semua makhluk
di alam semesta, Allah yang menciptakan mereka, lengkap dengan karakteristiknya.
Mungkin aspek yang paling menakjubkan
dari kuda laut adalah bahwa kuda laut jantan, bukan yang betina, yang
melahirkan anak-anaknya. Kuda laut jantan memiliki kantung perut yang besar dan
pembuka seperti celah di bagian dasar perutnya, yang tidak dilapisi baju zirah.
Kuda laut betina meletakkan telur-telurnya langsung ke dalam kantung perut ini
dan kuda laut jantan membuahi telur saat dijatuhkan. Lapisan dalam kantung
perut menjadi seperti spons dan dipenuhi dengan pembuluh darah, yang penting untuk
memberi makan telur. Satu atau dua bulan kemudian kuda laut jantan melahirkan
kembaran kecil dari dirinya sendiri.20
Kuda laut, yang hanya salah satu dari
berjuta-juta spesies yang hidup di bawah laut, memiliki karakteristik yang khas
pada berbagai segi. Perancangan kuda laut hanyalah satu contoh dari kekuasaan
yang tidak terbatas dan pengetahuan yang abadi milik Allah:
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila
Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya
mengatakan kepadanya: “Jadilah”. Lalu jadilah ia. (QS. Al Baqarah, 2: 117)
SISI LAIN UBUR-UBUR YANG BELUM DIKENAL
Semua orang tahu ubur-ubur serta betapa
menarik dan anehnya jenis hewan ini bagi kita. Tetapi, ubur-ubur, makhluk yang
hampir 95 persen terbuat dari air, juga memiliki sejumlah keistimewaan
mengejutkan yang tidak diketahui secara umum. Sebagian jenisnya, misalnya,
membuat bingung musuh-musuhnya dengan memancarkan cahaya, sementara sebagian
yang lain menghasilkan racun mematikan di dalam tubuhnya.
Ubur-ubur dapat hidup di hampir segala
iklim, dan sebagian besar berbahaya bagi makhluk lainnya. Ubur-ubur memiliki
struktur yang tembus pandang dan tentakel (organ menyerupai belalai) yang
berjuntai dari bagian bawah tubuhnya. Pada beberapa spesies, ada cairan beracun
di dalam tentakelnya. Ubur-ubur menangkap mangsanya dengan cara menyemprotkan
racun ini dan membunuh musuh-musuhnya. Ubur-ubur yang tidak mempunyai racun
tentu saja bukan berarti tidak dapat mempertahankan diri. Sebagian di antaranya
menggunakan sel yang menghasilkan cahaya untuk melindungi dirinya. Mereka
bertindak dengan terencana dan menggunakan metode untuk menyelamatkan diri dari
kura-kura laut, burung laut, ikan dan paus, yang semuanya merupakan musuhnya.
Saat ubur-ubur berenang melarikan diri dari musuh-musuhnya, seluruh tubuh
ubur-ubur memancarkan cahaya. Tetapi, saat musuh mencoba menggigitnya, cahaya
di bagian tubuh yang berbentuk lonceng pun padam, dan tentakel yang masih
bercahaya dilepaskan dari tubuhnya. Dengan cara ini, musuh-musuh mereka mengalihkan
perhatian pada tentakel tersebut. Ubur-ubur mengambil keuntungan dari situasi
ini dan segera melarikan diri.
Seekor serdadu perang Portugis (gambar
di kiri bawah) merupakan jenis ubur-ubur raksasa yang juga dikenal sebagai
“ubur-ubur biru.” Hewan ini hidup di semua wilayah yang beriklim sedang dan
tropis, termasuk di Mediterania (laut Tengah).
Serdadu perang Portugis memiliki organ
yang mirip-layar bewarna biru tua yang muncul sampai 20 cm (8 inci) dari
permukaan laut. Organ inilah yang memungkinkan hewan berenang dan bergerak.
Pada tentakelnya yang berbentuk spiral ada kapsul yang mengandung racun, yang
menyebabkan kelumpuhan.
Semua keistimewaan ubur-ubur ini menarik
perhatian. Bagaimana mungkin makhluk yang hampir seluruhnya terdiri dari air
ini, yang layu dan mati segera bila terkena matahari, menghasilkan zat-zat
kimia? Dan bagaimana makhluk ini dapat mengembangkan taktik untuk membingungkan
musuh-musuhnya?
Ubur-ubur tidak memiliki mata untuk
melihat mangsa dan musuhnya, tidak pula memiliki otak. Makhluk ini hanya berupa
massa air seperti agar-agar, walaupun demikian dia menjalankan tingkah laku
berakal seperti berburu dengan menggunakan berbagai taktik, dan meloloskan diri
dari musuh-musuhnya. Jelaslah bahwa pikiran yang menghasilkan cara-cara pemecahan
sedemikian tidak mungkin berasal dari ubur-ubur. Bila kita meneliti setiap
potong informasi tentang ubur-ubur dari sudut pandang ini, kita mutlak sampai
pada kesimpulan yang sangat penting dan memperluas cakrawala kita. Seseorang
yang merenungi ubur-ubur, serta keistimewaan dan tindakannya, akan memahami
bahwa hewan ini tidak dapat melakukan sesuatu dengan hanya mengandalkan dirinya
sendiri, dan bahwa hewan tersebut dikendalikan oleh kekuasaan yang memiliki
wewenang di atas segalanya. Kekuasaan ini, yang tidak ada bandingannya, adalah
milik Allah. Dengan menciptakan sederetan hewan yang mengagumkan dari berbagai
jenis, Allah menunjukkan kebijaksanaan-Nya yang tinggi dan pengetahuan-Nya yang
tiada tara di dalam makhluk-makhluk ini. Ubur-ubur hanyalah salah satu
contohnya.
MATA KERANG SCALLOP, SALAH SATU MOLUSKA
Makhluk yang terlihat dalam
gambar di sebelah kanan adalah moluska yang disebut scallop. Sekarang,
lihatlah baik-baik gambar tersebut. Apakah Anda memperhatikan titik-titik kecil
berwarna biru cerah yang berbaris di sepanjang bagian pinggir makhluk yang
berbentuk kerang laut ini? Terkejutkah Anda bila kami memberitahu bahwa
sebenarnya masing-masing titik biru ini adalah sebuah mata?
Betapa pun mengherankannya,
setiap titik biru tersebut adalah benar-benar mata milik makhluk yang terlihat
pada gambar. Deretan mata ini, yang masing-masing berukuran hanya 1 mm (0,04
inci), memungkinkan makhluk ini lolos dari musuh-musuhnya.21
Setiap mata kecil scallop
mempunyai lensa dan retina sendiri. Lensa mata untuk mengumpulkan dan
memusatkan cahaya. Namun, makhluk ini tidak mempunyai pusat visual di dalam otaknya. Dengan
kata lain, bayangan yang terfokus di mata mereka tidak diteruskan ke dalam
otak, seperti halnya mata normal. Para ilmuwan yang mempelajari mata scallop
menduga bahwa mata ini mungkin tidak dapat digunakan untuk melihat. Jadi, apa
guna sejumlah mata yang menakjubkan ini?
Scallop menggunakan mata-mata ini untuk
membedakan terang dan gelap, sehingga memungkinkan mereka bergerak dari wilayah
yang berpasir ke dataran berumput. Selanjutnya, mata mereka yang berukuran
milimeter cukup peka sehingga scallop dapat merasakan gerakan yang
terjadi di sekitar mereka. Dengan kemampuan yang berharga ini, scallop
dapat meloloskan diri dari pemangsanya.
Karakteristik mata scallop
sesuai dengan kebutuhannya di dalam lingkungannya, sehingga jelaslah bahwa
pembentukan mata ini dirancang dengan sangat saksama. Mata-mata ini berbaris di
bagian luar cangkang sedemikian sehingga makhluk ini bisa merasakan apa yang
terjadi di sekitarnya. Keselarasan, keteraturan dan perencanaan yang melingkupi
seluruh alam semesta ini, mulai dari udang-udangan bawah laut sampai burung-burung
di udara, dari sistem di pepohonan sampai bintang-bintang di angkasa, tentulah
merupakan karya dari seorang perencana, seorang perancang. Allah menunjukkan
keberadaannya-Nya kepada kita melalui makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang
dirancang dengan sangat teperinci. Orang-orang yang bijaksana dapat merasakan
adanya kekuatan tak terbatas dari Allah, yang menunjukkan keberadaan-Nya di
mana-mana, mulai dari atom sampai galaksi, dan bahwa mereka harus berpaling
hanya kepada Allah. Di dalam Al-Quran, kita diingatkan tentang hal ini sebagai
berikut:
Janganlah kamu
sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali
Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan. (QS. Al Qashash, 28: 88)
MAKHLUK DARI DUNIA MIKRO: PLANKTON
Plankton adalah salah satu mata rantai yang paling
penting dan paling kritis di dalam rantai kehidupan di bawah laut. Ukuran
makhluk ini tidak lebih dari beberapa mikrometer, bukan milimeter. Mengingat
bahwa satu mikometer hanya sepersejuta meter, jelaslah bahwa makhluk ini
teramat kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Tetapi apakah karakteristik
dari makhluk yang sangat kecil ini, yang membuat mereka begitu penting dan
diperlukan untuk kesinambungan kehidupan?
Bagian zat gizi penting yang dibutuhkan oleh kebanyakan
makhluk hidup di bawah laut adalah, sebenarnya, plankton yang mikroskopis dan
tampak tidak berarti ini. Karena itulah penurunan populasi plankton akan
benar-benar berbahaya bagi kehidupan binatang laut, mulai dari paus sampai
makhluk-makhluk laut yang kecil. Manfaat makhluk berukuran mikroskopis ini
bukan hanya sebatas itu. Plankton dibagi menjadi dua kategori: tumbuhan dan
hewan. Plankton, terutama yang tumbuhan, adalah faktor penting untuk menjaga
beragam keseimbangan di bumi.
Phytoplankton adalah
plankton tumbuhan, yang pada dasarnya berupa organisme mikroskopis bersel-satu
yang melayang-layang terbawa arus air laut. Kumpulan phytoplankton
merupakan mata rantai penting yang pertama dari rantai makanan di laut.
Selanjutnya, tumbuhan laut ini juga menjalani fotosintesis sebagaimana tumbuhan
darat lainnya, menggunakan matahari sebagai sumber energi serta menghasilkan
nutrisi mereka sendiri. Maka, plankton tumbuhan, yang merupakan sumber zat
organik utama di lautan, turut berperan dalam keseimbangan daur oksigen.
Selama proses fotosintesis dilangsungkan oleh phytoplankton,
karbondioksida yang terdapat di udara diserap, dan sebaliknya, sejumlah besar
oksigen dilepaskan. Sebanyak 70 % dari 110 miliar ton oksigen yang dilepaskan
setiap tahun oleh tumbuh-tumbuhan di bumi, dihasilkan dengan cara ini.22
Plankton hewan, pada umumnya, juga tersusun dari
organisme bersel satu. Namun, ada pula organisme bersel-banyak di dalam
kelompok ini. Hampir semua golongan makhluk laut memiliki bentuk plankton-nya.
Saat hewan invertebrata masih berupa larva, misalnya, atau saat ikan masih
dalam fase pertama perkembangannya, mereka berbentuk plankton sementara.
Plankton terdiri dari berbagai jenis dan setiap jenisnya
memiliki karakteristik yang khas. Seperti yang terlihat di dalam contoh-contoh
terbatas yang disebutkan di sini, berlakulah kesempurnaan pada makhluk-makhluk
mikroskopis ini, baik dalam rupa maupun dalam strukturnya secara umum.
Makhluk-makhluk ini membantu menjaga berbagai keseimbangan di bumi. Kekuatan
Allah tidak terbatas dan Dia menciptakan apa yang diinginkan-Nya sebagaimana
kehendak-Nya. Allah menguasai segala sesuatu.
TEMPAT BERTEDUH DI BAWAH LAUT:
GOSONG KARANG
Karang laut atau koral adalah makhluk yang hidup di
wilayah yang dalam perairan tropis. Gosong karang, tempat berbagai makhluk
hidup bersama-sama, terbentuk dari kerangka batu kapur karang-karang laut yang
sudah mati, yang tercampur bersama akibat aktivitas ganggang penyusun karang.
Gosong karang dapat membentang sampai wilayah yang sangat luas. Para ilmuwan
membandingkan gosong karang dengan hutan hujan tropis karena, seperti hutan
hujan tropis, gosong karang merupakan pusat keberagaman. Gosong karang adalah
rumah bagi lebih dari 2000 jenis ikan, 5000 jenis moluska, 700 jenis karang dan
berbagai jenis kepiting, landak laut, bintang laut, ketimun laut (tripang) dan
berbagai kelompok cacing, yang tak terhitung jumlahnya.
Polyp adalah hewan laut
kecil yang hidup di gosong karang. Sejumlah polyp-karang memiliki ganggang
simbiotis yang hidup di dalamnya. Ganggang mengandung klorofil, dan karenanya,
dapat berfotosintesis. Ganggang kaya oksigen tetapi miskin nutrisi. Seperti
semua tanaman lainnya, ganggang juga membutuhkan nitrat dan fosfat. Itulah
alasan mengapa makhluk-makhluk ini sangat membutuhkan kehidupan bersama. Mereka
tidak dapat hidup sendiri, sehingga perlu saling memanfaatkan satu sama lain
untuk bertahan hidup.
Polyp menyediakan makanan bagi ganggang melalui hasil
buangannya. Ganggang menyimpan hasil buangan sebagai amonia dan memecahnya
menjadi nitrogen fosfat, yang kemudian digunakan sebagai energi. Polyp juga
menyediakan tempat bernaung yang aman dengan cara melindungi ganggang dari
pemangsanya. Sebagai imbalannya, ganggang menyiapkan makanan bagi polyp melalui
fotosintesis. Dengan demikian, polyp dapat menghasilkan energi yang diperlukan
untuk membangun kerangka batu kapur mereka.23
Sebagaimana semua makhluk yang menjalani kehidupan
simbiosis, kebutuhan kedua belah pihak di dalam kehidupan simbiosis antara
polyp dan ganggang juga terpenuhi dengan cara yang sangat mudah. Jelaslah bahwa
ada Pencipta tunggal yang telah menggabungkan dua makhluk ini, yang tahu akan
kebutuhan keduanya. Makhluk-makhluk ini telah diciptakan oleh Allah sedemikian
sehingga mereka saling melengkapi dan saling memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Allah memperkenalkan kita kepada cita rasa seni-Nya yang
tiada akhir dan pengetahuan-Nya yang tiada batas melalui beragam makhluk yang
telah diciptakan-Nya di bawah laut, dan rancangan yang tiada tara serta
karakteristik yang mengagumkan dari mereka semua. Allah mengingatkan kita
tentang hal ini di dalam Al-Quran:
dan Dia (menundukkan pula) apa yang dia ciptakan untuk
kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
mengambil pelajaran. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar
kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan
dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar
padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu
bersyukur. (QS. An Nahl, 16: 13-14)
MUTIARA: PERMATA BERKILAUAN DARI LAUT
Di bumi, ke mana pun seseorang memalingkan wajahnya dan
memandang, mereka akan menemukan ciptaan yang menakjubkan, rancangan yang
sempurna dengan keistimewaan yang mengagumkan. Contoh-contoh yang diberikan
dalam buku ini hanya sedikit perincian kecil dari tanda-tanda kebesaran ini.
Allah telah menciptakan berbagai jenis hewan dan tumbuhan di bumi dengan
penampilan yang indah dan mengesankan. Dia telah menghadirkan segala sesuatu
sehingga dapat dinikmati manusia. Seiring dengan itu, Allah telah menciptakan
berbagai perhiasan di bumi, yang ditujukan untuk melayani manusia. Mutiara,
yang merupakan salah satu perhiasan ini, memiliki segi-segi yang sangat menarik
di samping keindahannya yang sudah begitu dikenal.
Tahap-tahap
perkembangan mutiara sangat mengagumkan. Mutiara umumnya dihasilkan oleh “tiram
mutiara,” yang terdiri dari berbagai jenis. Cangkang tiram cukup keras.
Cangkang luar tiram terbuat dari kalsium karbonat, sangat sulit dibuka,
sehingga dapat menghalangi sebagian besar musuh-musuh mereka. Kalsium karbonat
juga memainkan peran penting di dalam proses pembentukan mutiara oleh tiram.
Tiram merasa terganggu bila pasir, kerikil, atau
organisme parasit yang berbahaya masuk ke dalamnya. Dalam situasi yang
sedemikian, tiram mengisolasi tamu yang tak diundang tersebut, sebagai cara
perlindungan, dan mulai melapisinya dengan kulit mutiara. Proses pelapisan ini
adalah tahap pertama pembentukan mutiara. Partikel asing yang memasuki tiram
berfungsi sebagai inti dari pembentukan mutiara. Selama bertahun-tahun,
permukaan zat inti ini akan terlapisi oleh lapisan kalsium karbonat yang
terbentuk satu di atas yang lain.
Bagaimana kulit mutiara di dalam tiram dibuat? Ada dua
bahan pokok yang membentuk kulit mutiara di antara lapisan-lapisan jaringan
dalam tiram. Pada satu lapisan ada mineral yang disebut “aragonite,” yang
mengandung kalsium karbonat; di lapisan yang lain ada zat perekat “conchiolin,”
yang menahan aragonite di dalam mutiara. Karena aragonite merupakan zat yang
setengah tembus cahaya, zat ini menjadikan mutiara tampak bersinar.24
Tentu saja orang akan terpancing untuk bertanya bagaimana mungkin kedua zat ini
dihasilkan oleh tiram (gabungan dari cangkang dan daging yang bahkan tidak
mempunyai otak); bahwa kedua zat ini kemudian bergabung dan, dengan cara
melapisi butiran debu belaka, dapat membentuk benda yang sedemikian indah
seperti mutiara. Mutiara yang sebenarnya dihasilkan oleh tiram sebagai suatu
cara perlindungan, ternyata menjadi perhiasan yang indah bagi manusia.
Allah menarik perhatian kita kepada mutiara melalui ayat
Al Quran “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (QS. Ar Rahmaan, 55:
22). Selanjutnya, mutiara juga disebutkan di dalam Al Quran sebagai salah satu
perhiasan di Surga.
SIMETRI YANG SEMPURNA
PADA MAKHLUK HIDUP
Perhatikanlah wajah Anda di cermin. Anda akan melihat
simetri yang sempurna. Ambillah majalah dan mulailah membuka
halaman-halamannya. Orang-orang yang Anda lihat di sana sewaktu membalik
halaman-halamannya, dan burung-burung, bunga serta kupu-kupu yang Anda lihat
saat memandang ke luar, memiliki simetri yang sama.
Simetri adalah salah satu faktor yang memberikan
keselarasan di alam semesta. Semua makhluk memiliki struktur yang simetris.
Jika Anda melihat makhluk-makhluk laut, Anda juga akan melihat simetri. Ikan,
kepiting, udang … Ambillah sepasang kerang laut dan letakkan secara simetris di
tangan Anda. Anda kembali akan menemukan keteraturan dan kesimetrian yang
sempurna dalam penyusunan garis serta urutannya dari besar ke kecil. Apa pun
makhluk yang Anda lihat di alam, setiap saat Anda akan menemukan adanya
keteraturan yang luar biasa, simetri yang sempurna dan keanekaragaman warna
yang tiada tara.
Orang-orang yang mempertahankan teori evolusi, yang
menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta muncul sebagai akibat dari
kebetulan tanpa aturan, tidak dapat menerangkan adanya keanekaragaman warna,
simetri, dan keteraturan yang tampak di alam ini. Nyatalah bahwa keteraturan
yang sempurna itu tidak dapat dijelaskan dengan suatu kebetulan atau peristiwa
yang tak disengaja. Tidak mungkin para evolusionis menerangkan, dengan segala
pernyataan yang telah mereka keluarkan, tentang pembentukan warna
makhluk-makhluk di alam, rancangannya atau simetrinya. Bahkan Charles Darwin
harus mengakui kenyataan ini, walaupun dia adalah pendiri teori evolusi:
Saya menilai kasus-kasus ikan jantan penetas yang bewarna
cerah, dan kupu-kupu betina yang cemerlang, semata-mata menunjukkan bahwa satu
jenis kelamin mungkin menjadi indah tanpa memerlukan perpindahan keindahan
kepada jenis kelamin yang lainnya; karena dalam kasus ini saya tidak dapat
menganggap bahwa keindahan pada satu jenis kelamin tersebut ditentukan oleh
seleksi.25
Tentu saja, tidak ada orang yang bijaksana dan berakal
yang dapat mengklaim bahwa keindahan tertinggi yang kita lihat di sekitar kita,
kupu-kupu, bunga mawar, buah arbei, buah ceri yang beraneka warna, dan burung
nuri, merak, harimau leopard, pendek kata, bumi dengan segala kecemerlangannya,
hadir di dunia ini karena kebetulan. Allah menciptakan semua makhluk hidup
dengan keistimewaannya masing-masing. Pengetahuan Allah meliputi kita di
mana-mana. Tidak ada Tuhan selain Dia. Hal ini ditegaskan di dalam Al-Quran
sebagai berikut:
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal
lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi
syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi
Mahabesar. (QS. Al Baqarah, 2: 255)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar