Panas menyengat di siang hari, dingin membeku di malam
hari, kemarau selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan
berturut-turut, kelangkaan makanan… Semua ini adalah bagian dari lingkungan
gurun. Sangat sulit bertahan hidup dalam kondisi yang sedemikian keras. Namun,
di balik semua kesulitan ini, berbagai jenis makhluk bisa bertahan hidup dan
bahkan berkembang pesat di gurun. Bila kita amati, akan tampak bahwa semua
struktur tubuh dan gerakan makhluk-makhluk ini telah diciptakan dengan
karakteristik yang sesuai untuk kehidupan di sana. Allah menciptakan ciri khas
tertentu untuk melindungi makhluk-makhluk ini dari panas. Bila kita
memperhatikan lebih dekat sebagian contoh ciri-ciri ini, kita dapat melihat
dengan jelas bahwa kelengkapan makhluk-makhluk ini tidak mungkin ada dengan
begitu saja, melainkan diciptakan oleh Sang Pencipta yang memiliki kekuatan
yang sangat hebat.
Ular berbisa gurun (Cerastes Vipera) hidup di
bawah pasir. Ular berbisa ini masuk ke dalam pasir dengan menggeliat
bergoyang-goyang menyamping. Ular ini menggerakkan ekornya dari kiri ke kanan
dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu meliputi seluruh tubuhnya dalam tiga
pelintir. Akhirnya sekujur tubuh ular terkubur sepenuhnya, kecuali satu atau
kedua matanya saja. Dengan cara ini, ular berbaring sambil menunggu, memburu
mangsanya. Tetapi strategi seperti ini dapat menimbulkan risiko bagi mata ular,
karena mata ini tetap berada di luar, di tempat yang dapat didera oleh badai
pasir secara tiba-tiba. Namun, karena mata ular dirancang khusus, risiko
tersebut terhapus seluruhnya. Mata ular berbisa ini terlindung dari gangguan
pasir karena memiliki “kaca mata” luar yang terbuat dari sisik yang tembus
pandang.38
Penghuni gurun yang lain, yaitu serigala gurun bewarna
krem, jenis serigala terkecil, memiliki telinga yang sangat besar. Serigala ini
hidup di gurun berpasir di Afrika dan Arab. Telinganya yang lebar tidak hanya
membantu menentukan tempat mangsanya berada, tetapi juga berfungsi untuk
mencegah panas berlebihan dan membuat hewan ini tetap sejuk.39
Kadal bermoncong-sekop, yang tinggal di gurun, bergerak
seperti menari di pasir untuk mendinginkan ekor dan kakinya. Kemudian, dengan
bertumpu pada ekornya, kadal ini bergantian mengangkat satu kaki belakang dan
satu kaki depan. Setelah beberapa detik, kakinya berganti posisi. Kadal ini
seolah berenang di bukit pasir dengan dukungan bentuk tubuh dan hidungnya yang
aerodinamis, dan telapak kakinya yang besar memungkinkan kadal berlari di pasir
dengan sangat cepat.40
Katak gurun, yang hidup di Australia, mirip dengan tangki
air. Saat hujan, katak ini mengisi kantung-kantung di tubuhnya dengan air.
Kemudian dia menguburkan dirinya sendiri di bawah pasir dan mulai menunggu
sampai hujan yang berikutnya turun. Bila merasa haus, hewan gurun lainnya
mencari katak ini dan meminum airnya, dengan cara mengeluarkan katak ini dari
pasir.41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar